Pimpin APJII 2021-2024, Muhammad Arif Angga Fokus pada Program Penetrasi Internet

01 October 2021

Pimpin APJII 2021-2024, Muhammad Arif Angga Fokus pada Program Penetrasi Internet

Jakarta, Beritasatu.com - Musyawarah Nasional (Munas) XI Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) telah memilih kepengurusan baru periode 2021-2024. Kepengurusan baru ini akan dipimpin oleh Ketua Umum APJII, Muhammad Arif Angga.

Munas APJII digelar secara hibrida di Hotel Le Meridien, Jakarta, pada 27-29 September 2021. Ketua Umum APJII Muhammad Arif Angga menegaskan bahwa pihaknya sudah membuat program dan rencana kerja dalam periode ini.

Salah satu yang bakal ditekankan adalah penetrasi internet di seluruh pelosok daerah Indonesia. Selama tiga tahun ke depan, APJII akan lebih fokus pada penetrasi internet ke seluruh Indonesia.

“Kebutuhan akan internet luar biasa, tetapi di (Indonesia) timur, bahkan di Jawa pun, masih ada yang belum terlayani dengan baik. Itu misi kami ke depan. Kami ingin mengedukasi para penyelenggara jasa internet (ISP) untuk terus mengembangkan sayap ke daerah yang belum terjangkau,” ujar Muhammad Arif Angga siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (1/10/2021).

Angga juga mengatakan bahwa kecepatan internet di Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Singapura. Dengan kondisi geografis berupa kepulauan, sulit rasanya mendorong kecepatan internet.

“Maka, kami lebih memilih penetrasi (internet) dan penyebaran lebih luas lagi sehingga masyarakat bisa melek digital dan hal ini juga butuh dorongan pemerintah,” ujarnya.

Penetrasi internet yang lebih luas, kata dia, juga berkorelasi dengan literasi digital. Percuma jika konten digital bagus, tetapi koneksi internetnya tidak ada.

Angga juga menyadari bahwa banyak penyedia layanan internet (ISP) yang hanya beroperasi di daerah perkotaan. Mereka masih enggan menjangkau daerah pelosok yang sedikit populasinya. “Di sinilah, saya ingin pemerintah bisa memberikan insentif agar memacu ISP bisa melayani wilayah yang belum terjangkau,” ujarnya.

Terkait dengan keberadaan ISP ilegal, Angga tak menutup mata dengan fakta tersebut di lapangan. Ia menyebutkan, bahwa jika anggota APJII mencapai 700 perusahaan, sementara ISP ilegal barangkali bisa mencapai puluhan ribu.

“Namun, tidak bisa dimungkiri bahwa mereka juga menjadi ujung tombak penetrasi internet. Di situlah kami ingin mengedukasi agar mereka sebagai ISP terdaftar di Kementerian Kominfo. Kalau (beroperasi) ugal-ugalan, kan, yang dirugikan masyarakat,” ujar Angga.

Selain penetrasi internet, Angga juga mengatakan, APJII akan mendorong penggunaan protokol internet (IP) versi 6 di Indonesia secara lebih masif lagi. Ini lantaran ketersediaan IPv4 semakin sedikit.

Ia mengatakan masalah pengelolaan IP di APJII dikerjakan oleh unit Indonesia Network Information (IDNIC). Ia menyadari beberapa tahun lalu belum banyak perangkat-perangkat TI yang mendukung IPv6, tetapi saat ini perkembangan perangkat telah berbeda, sehingga asosiasi menginginkan ekosistem penggunakan IPv6 lebih besar lagi.

Selanjutnya, hal yang akan didorong APJII ke depan ialah penggunaan Indonesia Internet Exchange (IIX). Angga mengharapkan IIX bisa semakin berkembang lebih besar lagi. Saat ini infrastruktur IIX memang tersedia di Jakarta dan bakal diperluas di daerah, terlebih APJII saat ini telah memiliki 13 kantor perwakilan daerah. APJII juga memproyeksikan selama tiga tahun ke depan ada penambahan 5-6 kantor perwakilan daerah.

APJII membangun IIX sejak Agustus 1997 sebagai upaya membentuk interkoneksi nasional antar-ISP di Indonesia. Pelanggan suatu ISP dapat dengan mudah dan murah berkomunikasi dengan pelanggan ISP lainnya.

Jika tidak ada interkoneksi nasional, kecepatan lalu lintas informasi akan bergantung pada intekoneksi internet di luar negeri. Trafik luar negeri ini yang tidak dapat sepenuhnya dikendalikan oleh ISP lokal.

Munas XI APJII di Jabodetabek selesai digelar selama tiga hari (27-29 September). Dalam Munas itu, Angga disahkan sebagai Ketua Umum APJII untuk periode 2021-2024.

Berikut adalah susunan kepengurusan APJII 2021-2024:

Dewan Pengawas:
Ketua: Fauzan Nurul Fadlil (PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk)
Sekretaris: Budi Santoso (PT Mora Telematika Indonesia)
Anggota: Didi Winarsyah (PT Sumidhaz Permata Bunda)
Anggota: Ade Surya Saputra (PT Quanta Tunas Abadi)
Anggota: Parlindungan Marius (PT Garis Waktu Kita)
Anggota: Hariyanto Kiscahyono (PT NTT Indonesia)
Anggota: Bambang Heru Wijaksono (PT Adidaya Infocom Lestari)

Dewan Pengurus:
Ketua Umum: Muhammad Arif Angga (PT Garuda Prima Internetindo)
Sekretaris Jenderal: Zulfadly Syam (PT Tiga Satu Cyber Network)
Bendahara Umum: Muri Kuswanto (PT Jala Lintas Media)

Indonesia Network Information Center (IDNIC):
Ketua Unit: Adi Kusuma (PT Arsen Kusuma Indonesia)​



Artikel ini telah tayang di Beritasatu.com dengan judul "Pimpin APJII 2021-2024, Muhammad Arif Angga Fokus pada Program Penetrasi Internet". Klik selengkapnya disini.


Berita terkait :