20 Persen Warga Indonesia Belum Terakses Internet Tersebar di Timur

18 December 2022

20 Persen Warga Indonesia Belum Terakses Internet Tersebar di Timur

JawaPos.com – Sebanyak 20 persen masyarakat Indonesia belum terakses dengan internet. Ironinya, semua itu tersebar di Indonesia bagian timur.

Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif menyebut, salah satu kendalanya adalah infrastruktur broadband internet belum mendukung. Belum optimalnya infrastruktur internet di timur Indonesia karena kondisi geografisnya yang sulit.

“Untuk menghubungkan masyarakat di timur Indonesia dengan kabel serat optik dibutuhkan investasi yang cukup signifikan,” ujar Muhammad Arif kepada JawaPos.com, Selasa (15/11).

Fakta ini menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia untuk mendorong penetrasi internet, khususnya kepada masyarakat di timur Indonesia. Maka dari itu, dibutuhkan kolaborasi antara Internet Service Provider (ISP) dan tech company. ISP dan tech company selama ini sama-sama bagaimana menjangkau penduduk di timur Indonesia, khususnya di pedalaman.

Untuk masyarakat, Muhammad Arif mendorong masyarakat menggunakan internet untuk hal yang produktif. Persoalan ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah dan industri telekomunikasi di Indonesia untuk memberikan literasi internet untuk masyarakat bagian timur.

Selama ini masyarakat di sana cenderung berinternet untuk bermedia sosial dan hiburan. Sedangkan untuk mendapatkan informasi atau mengakses akun e-commerce sebagai medium memasarkan produk lokal masih minim.

“Pemanfaatan internet di Indonesia harus jauh lebih produktif dan tidak sekadar kesenangan. Penetrasi broadband internet dan pendidikan dapat berjalan paralel, seiring sejalan, dan tidak dapat dipisahkan,” terangnya.

Sebelumnya upaya pengembangan infrastruktur dikolaborasikan antara Kemenkominfo dan APJII. Selama pandemi, APJII sudah menjadi bagian dari transformasi digital Indonesia. Saat ini APJII sudah berkolaborasi dengan berbagai kementerian dan lembaga negara, termasuk pemerintah daerah.

Sejalan dengan itu, kini Presiden Jokowi memiliki visi pada 2045 Indonesia menjadi negara digital yang riil. Menuju ke arah itu harus ada kolaborasi pembangunan infrastruktur konektivitas yang dapat mendukung semua orang beraktivitas atau bekerja melalui internet.

“Kami berharap kolaborasi melalui ITF (Industry Task Force, red) ini dapat terus berlanjut. Tidak hanya berhenti di kegiatan G20,” pungkas Arif.

Editor : Ilham Safutra